Talud DAS Kampong Parit Ambrol Akibat Dokter Tambang, Warga Resah Minta Pemda Segera Turun Tangan
Belitung, 10-05-2022 | Sarwamedia.com
Warga RT 5 dan 6 RW 02 Kelurahan Parit resah. Bagaimana tidak, selama beberapa pekan terakhir di kawasan hunian mereka dimasuki para dokter tambang. Bahkan aktivitas tersebut terus berlangsung hingga tadi malam.
Keresahan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya akibat aksi para penambang tersebut telah membuat bangunan talud sungai yang berada di sebelah hunian warga jebol. Sedangkan selama beberapa tahun belakangan ini kampung mereka acap kali dilanda banjir.
"Airnya malahan pernah setinggi pinggang orang dewasa, itu dalam kondisi talud masih bagus. Tapi hari ini talud tersebut sudah ambrol akibat adanya penambangan," ungkap warga setempat bersama pak RT yang mengajak Sarwa media berkunjung ke lokasi kerusakan.
Selain ketakutan akan adanya banjir lebih hebat lagi melanda kampung, menurut Pak RT lokasi di tempat para dokter tambang tersebut beraktivitas sering dijadikan tempat anak- setempat bermain.
"Oleh karena itu tadi kita menghimbau kepada warga agar melarang anak-anak mereka main ke belakang. Takut nanti tenggelam," kata pak RT.
Senada, salah seorang warga bernama Hendri juga berharap pihak aparat dan pemerintah untuk turun ke lokasi yang rusak karena jarak dari tempat aktivitas tambang ke rumah warga hanya sekitar kurang lebih 10 meter. Bahkan kata Hendri. Bukan hanya talud yang ambrol, kondisi WC umum yang ada di pinggir sungai sudahh miring akibat aktivitas tambang.
"Rumah orang tua saya itu pak jaraknya paling 6 meteran, jika aktivitas ini terus berjalan bisa hancur rumah orang tua saya," ujarnya.
Ketika ditanyakan sejak kapan aktivitas itu ada, Ketua RT 05 menyebutkan bahwa aktivitas TI tersebut mulai berjalan sekira sepekan menjelang lebaran. Namun kegiatan tersebut terhenti ketika lebaran tiba. Karena mereka sempat lapor ke polres.
"Tapi lebaran ke 6 mereka jalan lagi. Jika sebelumnya siang hari pada saat sesudah lebaran mereka jalan malam sampai dini hari. Warga kampung ini rata-rata usianya sudah tua pak, oleh karena itu kita minta aparat dan pihak Pemda turun tangan," sahut Hendri.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung ketika di konfirmasi akan segera menindak lanjuti permasalahan yang terjadi. Sekda secepatnya akan menurunkan tim ke lokasi kejadian dan meminta warga jangan panik apalgi berbuat hal-hal yang tidak di inginkan.
"Untuk aktivitas tambang akan kita bubarkan sedangkan untuk kerusakan secepatnya segera kita perbaiki. Kita akan turunkan juga pihak PUPR ke lokasi kejadian," ucap Sekda Kabupaten Belitung.
Sementara itu kepala dinas PUPR Kabupaten Belitung Edi Usdianto mengatakan sesuai arahan Sekda tim akan segera di turunkan ke lapangan.
"Tadi pak sekda sudah menghubungi saya," ujarnya.
Sementara itu berdasarkan keterangan dari warga dan aparat kampung setempat tanah yang digasak TI tersebut adalah aset Pemda.
Pemda membebaskannya pada saat tahun 2016 lalu. 3 orang anggota dewan dikala hari hujan dan banjir melakukan sidak berdasarkan laporan warga. Mereka adalah Marwan Putra Fajar, Asmadi dan Johanes Hanibal Palit.
"Ketiga orang anggota dewan tersebut langsung mengusulkan perbaikan talud mulai dari jembatan hingga ke ujung perbatasan. Tanah ini di bebaskan saat itu juga rencananya akan di buatkan embung. Jadi tanah ini di bebaskan dari pemiliknya. Yakni Pak Sastra kebetulan saat itu saya masih bertugas di PUPR," terang H Jurianto. (One)