Petir Sambar Tiga Pekerja Tambang Sekaligus di Desa Senyubuk Kelapa Kampit
Belitung Timur, 29-05-2022 | Sarwamedia.com
Petir kembali memakan korban pekerja tambang di Kabupaten Belitung Timur, sangking hebatnya sambaran petir kali ini. Petir nenyambar 3 orang pekerja tambang sekaligus, satu di antaranya mereka meninggal dunia sedangkan dua orang lainnya dalam keadaan kritis menjalani perawatan secara itensif di RSUD Beltim.
Korban yang meninggal dunia bernama Sopiyan (43) warga desa air lanci. Kecamatan Damar Kabupaten Belitung Timur sedangkan 2 rekannya belum di ketahui identitasnya.
Kejadian naas ini berlangsung sabtu (28/5/2022) di kawasan tambang tambang Sekupak Desa Senyubuk, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Pada Saat korban dan kedua temannya sedang singgah berteduh ketika hendak pulang ke rumah seusai bekerja.
Peristiwa ada warga yang di sambar petir ini langsung di laporkan kepada pihak Polsek Kelapa kampit oleh warga lainnya. Mendapatkan laporan tersebut personel Polsek Kelapa Kampit langsung mendatangi TKP dan langsung melakukan evakuasi bersama warga setempat.
Kasi Humas Polres Belitung Timur, Kompol Sukimin seizin Kapolres Belitung Timur AKBP Taufik Noor Isya, SIK kepada awak media membenarkan adanya peristiwa ada pebambang timah yang Meninggal dunia akibat di Sambar Petir.
Ia menjelaskan kejadian tersebut terjadi di pervkirakan berlangsung pukul 12.30 WIB, di kawasan tambang Sekupak, Desa Senyubuk, Kecamatan Kelapa Kampit. Menurut Kompol Sukimin, pada saat itu korban beserta rekan kerja lainnya sedang bekerja mengambil timah dengan menggunakan Jack hammer.
Kemudian pada saat itu turun hujan yang dihiasi gemuruh suara gledek dan kilatan petir. Menyadari hal itu korban dan saksi-saksi bergegas untuk pulang. Sebelum berjalan pulang mereka memutuskan untuk berteduh terlebih dahulu di kawasan tambang tersebut. Nah, pada saat berteduh itulah datanglah suara gemuruh yang disusul petir yang menyambar korban dan dua rekan kerja lainnya.
“Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta informasi dari time medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang ada pada tubuh korban,” terang Sukimin.( One)