Miris Banget, Atlet Tinju Belitung Latihan di Tempat Cuci Motor
Belitung, 07-06-2022 | Sarwamedia.com
Sebuah pemandangan yang miris dilihat oleh mata ketika melihat puluhan atlet/calon atlet Tinju Belitung menggelar latihan untuk menoreh prestasi dalam sebuah ajang kompetisi.
Bagaimana tidak sang pelatih mengajari mereka trik-trik untuk memenangkan pertandingan, disebuah tempat yang di gunakan untuk jual BBM dan cuci motor.
Tidak percaya?
Jika anda tidak percaya silakan jalan ke jalan Kelapa Gading, Tanjungpandan. Pada saat malam hari tepat di ujung jalan tepatnya di sebrang Warkop Berandun. Anda akan menemui keramaian para atlet dan calon atlet sedang menggelar latihan.
Jika kita lewat pemandangan ini selalu menarik perhatian orang yang lewat. Karena semua pasti dapat mengira tempat tersebut adalah tempat cuci motor dan jual bensin.
Tapi di penuhi anak muda yang sedang melayangkan pukulan di atas sebuah ban bekas sedangkan di lehernya menjepit bola kasti. Hal inilah yang membuat Sarwamedia terpaksa menghentikan kendaraan saat pertama kali lewat jalan tersebut.
Dimana akhirnya mendapatkan penjelasan bahwa mereka adalah dari sasana Tinju Club' Panther Pangkal Lalang yang salah satu atletnya pernah meraih juara pertama kejuaraan di Provinsi 2 tahun lalu.
Ketika ditanyakan mengapa latihan di tempat cuci motor, menurut pelatihnya yang akrab di sapa Barjen. Mengatakan mereka tidak memiliki sasana untuk latihan, jadi terpaksa melakukan di tempat tersebut.
"Kita sering berpindah-pindah untuk mengasah kemampuan kita " kata Barjen terus terang.
Apakah Pengkab tidak mempunyai sarana dan prasarana yang bisa di gunakan untuk para atlet dan calon atlet?
Menurut Barjen, tempat latihan yang bisa di pakai untuk umum ada. Namun mereka harus membayar uang sewa sebesar 500 untuk satu singgu karena itu milik pribadi bukan milik pemerintah dan mereka tidak mampu.
"Yang gratis tidak ada dan sarana punya pemerintah juga tidak ada" menurut Barjen.
Andaikan saja sarana milik pemerintah mereka club-club tinju yang ada di Kabupaten Belitung di dalam menggelar latihan tidak akan bertabur biar alias menggelar latihan di sembarang tempat.
Di Belitung ini club tinju tidak banyak cuma ada 6 club, dari club-club inilah jika ada pertandingan.
Jika melihat kondisi yang ada kita merasa perihatin melihat atlet-atlet menjalani latihan di tempat seperti itu. Apakah begitu susah bagi pihak pemerintah untuk membangun sebuah tempat latihan bersama.
Sebab satu Minggu itu ada tujuh hari, sedangkan club' boxing cuma ada enam. Mereka bisa berbagi memakai fasilitas tersebut. Memang mereka adalah sebuah club' yang semua konsekuensinya merupakan tanggung jawab masing-masing tapi ingat ketika pihak pemerintah ikut berpartisipasi yang membawa nama baik daerah.
Atlet yang di berangkatkan kan di comot dari club-club yang ada. Benar perihatin kita melihatnya wajar jika atlet kita iri dengan atlet kampung lain yang sarana dan prasarananya di sediakan.
Bahkan bagi yang berprestasi ada tambahan bonus kuliah gratis, jangan atlet kita sebagai masyarakat saja ngurut dada. Jika melihat perbandingan dengan daerah lain. Karena secara tanggung jawab untuk sarana dan prasarana jelas tanggung jawab pemerintah bukan KONI. (One/redaksi)